BATH SALT SEPTI LULUR
Salah
satu destinasi agenda girls days out barengan temen saya bulan lalu yaitu jalan-jalan
ke Toko Mutiara, salah satu toko kosmetik grosir terkemuka di Kota Jogja. Satu
dari beberapa oleh-oleh yang saya beli dari toko itu adalah bath salt atau garam mandi, saya pilih
dari merek Septi Lulur. Nah, ini dia review-nya untuk kalian semua…
Bath Salt Septi Lulur
Fun Trivia ::BATH SALT atau garam mandi adalah produk herbal yang terbuat dari garam laut asli yang diformulasikan dengan minyak esensial yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Garam mandi dapat membantu melancarkan peredaran darah, menghilangkan capek-capek, merilekskan otot tubuuh yang tegang, dan bisa dipakai untuk manicure dan pedicure, cara memakainya dengan mencampurkannya dengan air hangat lalu menggunakannya untuk mandi, berendam, manicure, pedicure, atau sesuai dengan tujuan. *Disarikan dari berbagai sumber.
Belakangan,
bath salt yang dijual di toko-toko
kecantikan di kota saya memang dikemas dengan cantik dan warna-warni seperti
punya saya ini. Sejujurnya saya jadi lebih tertarik membelinya memang karena
kemasannya yang cute dengan butiran garam yang diwarnai warna hijau &
kuning, kontras.
Septi
Lulur Bath Salt dikemas dalam botol
kaca sedang berdiameter ± 4,5 cm dengan tinggi ± 13 cm (termasuk tutup
botolnya). Bagian tutup botolnya dihiasi dengan kain kaca berwarna tosca,
kemudian diikat dengan pita kawat emas. Bandrol harga per botolnya Rp. 9.000,- sayangnya
di label tidak disebutkan berapa gram isinya.
Kemasan
bath salt ini bukan botol baru,
melainkan botol bekas minuman suplemen vitamin c. Agak shock juga sih pas
pertama kali tahu kenyataan ini *apa coba?! Semoga saja produsen bath salt ini
sudah menstrerilkan botol ini sebelum menjadikannya kemasan daur ulang. Tutup
botolnya juga terkesan seadanya.
Bath salt dalam kemasan botol sebenernya memudahkan
untuk penyimpanan dan pemakaiannya. Saat akan menggunakannya tinggal buka
tutupnya, tuang garamnya, lalu tutup lagi… Cuma, mungkin lain kali saya harus
lebih hati-hati lagi dalam memilih produk apalagi produk dengan kemasan daur
ulang.
Saya coba
bandingkan bath salt ini dengan
merek lain yang dalam satu toko. Ternyata diantara sekian banyak produk, merek
ini-lah yang menurut saya paling ekonomis. Kemasannya lucu, isinya banyak, dan
harganya murah. Jadi ternyata kuantitas juga mempengaruhi saya untuk membeli
produk tertentu.
Butiran
bath salt-nya gede-gede banget dan
kasar. Bath salt ini mudah larut dalam air walaupun suhu airnya biasa aja (suhu
ruang). Tapi warnanya luntur ketika dicampur dengan air, jadi airnya juga
berubah warna. Saya kurang tau apakah bahwa pewarna ini termasuk kategori aman
atau tidak bagi kesehatan.
Bath salt yang saya beli ini tidak ada
campuran aroma essensialnya. Baunya juga aneh, bukan seperti garam dapur tetapi
lebih ke bau-bau bahan kimia. Saya penasaran gimana rasanya, akhirnya saya coba
sedikit aja. Asin! *Ya iyalah, namanya juga garam ^^
Produk
ini sepertinya home made industry, soalnya keliatan banget dari jenis produk
dan juga packagingnya. Selain bath salt,
merek ini juga punya produk lain seperti lulur, ratus, dan lain-lain.
Recommended???
NO!
Mending cari yang ada kandungan minyak essentialnya…
Repurchase???
YES! Tapi
mau cari merek lain yang ada minyak essentialnya…
Oya, artikel
selengkapnya tentang serba-serbi bath
salt akan saya posting kapan-kapan ya…
Terimakasih
sudah mengunjungi blog ini, mampir lagi ya…
–
Teks dan Foto by :: Nisya Rifiani /
Oktober 2014 –
0 comments:
Posting Komentar