Kamis, 16 Oktober 2014

BEAUTY :: Review #31 Bath Salt Septi Lulur

BATH SALT SEPTI LULUR

Salah satu destinasi agenda girls days out barengan temen saya bulan lalu yaitu jalan-jalan ke Toko Mutiara, salah satu toko kosmetik grosir terkemuka di Kota Jogja. Satu dari beberapa oleh-oleh yang saya beli dari toko itu adalah bath salt atau garam mandi, saya pilih dari merek Septi Lulur. Nah, ini dia review-nya untuk kalian semua…

Bath Salt Septi Lulur


Fun Trivia ::
BATH SALT atau garam mandi adalah produk herbal yang terbuat dari garam laut asli yang diformulasikan dengan minyak esensial yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Garam mandi dapat membantu melancarkan peredaran darah, menghilangkan capek-capek, merilekskan otot tubuuh yang tegang, dan bisa dipakai untuk manicure dan pedicure, cara memakainya dengan mencampurkannya dengan air hangat lalu menggunakannya untuk mandi, berendam, manicure, pedicure, atau sesuai dengan tujuan. *Disarikan dari berbagai sumber.
Belakangan, bath salt yang dijual di toko-toko kecantikan di kota saya memang dikemas dengan cantik dan warna-warni seperti punya saya ini. Sejujurnya saya jadi lebih tertarik membelinya memang karena kemasannya yang cute dengan butiran garam yang diwarnai warna hijau & kuning, kontras.

Septi Lulur Bath Salt dikemas dalam botol kaca sedang berdiameter ± 4,5 cm dengan tinggi ± 13 cm (termasuk tutup botolnya). Bagian tutup botolnya dihiasi dengan kain kaca berwarna tosca, kemudian diikat dengan pita kawat emas. Bandrol harga per botolnya Rp. 9.000,- sayangnya di label tidak disebutkan berapa gram isinya. 


Kemasan bath salt ini bukan botol baru, melainkan botol bekas minuman suplemen vitamin c. Agak shock juga sih pas pertama kali tahu kenyataan ini *apa coba?! Semoga saja produsen bath salt ini sudah menstrerilkan botol ini sebelum menjadikannya kemasan daur ulang. Tutup botolnya juga terkesan seadanya.

Bath salt dalam kemasan botol sebenernya memudahkan untuk penyimpanan dan pemakaiannya. Saat akan menggunakannya tinggal buka tutupnya, tuang garamnya, lalu tutup lagi… Cuma, mungkin lain kali saya harus lebih hati-hati lagi dalam memilih produk apalagi produk dengan kemasan daur ulang.

Saya coba bandingkan bath salt ini dengan merek lain yang dalam satu toko. Ternyata diantara sekian banyak produk, merek ini-lah yang menurut saya paling ekonomis. Kemasannya lucu, isinya banyak, dan harganya murah. Jadi ternyata kuantitas juga mempengaruhi saya untuk membeli produk tertentu. 


Butiran bath salt-nya gede-gede banget dan kasar. Bath salt ini mudah larut dalam air walaupun suhu airnya biasa aja (suhu ruang). Tapi warnanya luntur ketika dicampur dengan air, jadi airnya juga berubah warna. Saya kurang tau apakah bahwa pewarna ini termasuk kategori aman atau tidak bagi kesehatan.

Bath salt yang saya beli ini tidak ada campuran aroma essensialnya. Baunya juga aneh, bukan seperti garam dapur tetapi lebih ke bau-bau bahan kimia. Saya penasaran gimana rasanya, akhirnya saya coba sedikit aja. Asin! *Ya iyalah, namanya juga garam ^^

Produk ini sepertinya home made industry, soalnya keliatan banget dari jenis produk dan juga packagingnya. Selain bath salt, merek ini juga punya produk lain seperti lulur, ratus, dan lain-lain.

Recommended???
NO! Mending cari yang ada kandungan minyak essentialnya…

Repurchase???
YES! Tapi mau cari merek lain yang ada minyak essentialnya…

Oya, artikel selengkapnya tentang serba-serbi bath salt akan saya posting kapan-kapan ya…
Terimakasih sudah mengunjungi blog ini, mampir lagi ya…

– Teks dan Foto by :: Nisya Rifiani / Oktober 2014 –

0 comments:

Posting Komentar